Laporan 2 dimensi dengan RES2DINV

BAB 1.PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
RES2DINV adalah program komputer yang secara otomatis bisa menggambar atau membuat model 2 dimensi bawah permukaan dari data survey geolistrik. Program ini bekerja dalam platform Windows system. Program ini menggunakan teknik forward modeling dari data resistivitas semu hasil pengukuran untuk mendapatkan hasil inversinya. Program Res2Dinv ini menyediakan pilihan menggunakan teknik non-linier finite diffferent forward modeling dan finite element forward modeling, dan suport terhadap konfigurasi elektrode Wenner, Pole-pole, Dipole-dipole, Wenner-Schlumberger dan Equatorial Dipole-dipole (rectangular) array.
Dalam praktikum kali ini mengenai program atau perangkat lunak yang di namakan RES2DINV yang sudah di singgung di atas bahwasanya program tersebut dapat menggambarkan model dua dimensi. Dalam perlakuannya hal terpenting adalah melakukan instalasi program atau perangkat lunak tersebut. Lakukan regristrasi softwere agar perangkat lunak tersebut dapat berjalan dengan baik.
Sementara manfaat yang dapat di ambil dalam praktikum kali ini adalah memberi informasi tentang RMS yang dapat di buat bervariasi, dapat menjelaskan kondisi ruang, dapat menjelaskan tentang suatu kecenderungan maupun pola, dan pada akhirnya akan mampu dibangun suatu model dari fenomena terukur.serta dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran atau bahan ajar.

1.1  Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang digunakan dalam percobaan berdasarkan latar belakang, yaitu:
1.      Bagaimana cara menjalankan software RES2DINV ?
2.      Bagaimana bentuk topografi dari lintasan 1 sebelum di iterasi  ?
3.      Bagaimana bentuk topografi dari lintasan 1 sesudah di iterasi  ?
4.      Bagaimana resistivity pada topografi sesudah berdasarkan jenis-jenisnya ?

1.2  Tujuan
Tujuan dari percobaan Pengenalan Ipi2Win dan Res2Dinv adalah:
1.      Dapat mengoperasikan atau menjalankan software RES2DINV.
2.      Dapat mengetahui bentuk topografi dari lintasan 1 sebelum di iterasi.
3.      Dapat mengetahui bentuk topografi dari lintasan 1 sesudah di iterasi.
4.      Dapat mengetahui resistivity pada topografi sesudah berdasarkan jenis-jenisnya.

1.3  Manfaat
Manfaat yang didapatkan adalah dapat memberi informasi tentang RMS yang terlalu besar yang dapat diperkecil, dapat menjelaskan kondisi ruang, dapat menjelaskan tentang suatu kecenderungan maupun pola, dan pada akhirnya akan mampu dibangun suatu model dari fenomena terukur.serta dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran atau bahan ajar.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Res2Dinv adalah program komputer yang secara outomatis menentukan model resistivitas 2 dimensi (2-D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey geolistrik. Program ini dapat digunakan untuk survey menggunakan konfigurasi Wenner, pole-pole, dipole-dipole, pole-dipole, Schlumberger, Wenner-Schlumberger dan array dipole-dipole ekuator. Selain survey normal yang dilakukan dengan elektroda-elektroda di permukan tanah, program ini juga mendukung suvey underwater dan cross-borehole.
Pengerjaan  dalam inverse modeling pada software Res2Dinv ini pada umumnya hanya dua, yaitu inversi secara otomatis dan menghilangkan efek yang jauh dari datum (titik-titik hasil pengukuran yang tidak sesuai). ( Loke, 1990a).
Metode Geolistrik adalah suatu teknik investigasi dari permukaan tanah untuk mengetahui lapisan-lapisan batuan atau material berdasarkan pada prinsip bahwa lapisan batuan atau masing-masing material mempunyai nilai resistivitas atau hambatan jenis yang berbeda-beda. Tujuan dari survei Geolistrik adalah untuk menentukan distribusi nilai resistivitas dari pengukuran yang dilakukan di permukaan tanah. Nilai resistivitas atau sering disebut sebagai nilai resistivitas sebenarnya (ρ) diperoleh berdasarkan resistivitas semu (ρa). Hubungan antara nilai resistivitas sebenarnya (ρ) dan nilai resistivitas semu (ρa) merupakan hubungan yang kompleks. Nilai resistivitas sebenarnya (ρ) diperoleh melalui melalui proses inversi nilai resistivitas semu (ρa). Inversi dalam Res2dinv merupakan proses pemodelan nilai resistivitas sebenarnya (ρ) berdasarkan nilai resistivitas semu (ρa) (Telford,1990)
Nilai RMSE menunjukkan tingkat perbedaan dari pengukuran nilai resistivitas material terhadap nilai resisitivitas material yang sebenarnya. Semakin besar nilai RMSE maka model yang diperoleh dari proses inversi akan semakin halus. Model yang halus dengan nilai RMSE yang tinggi cenderung semakin tidak mewakili kondisi sebenarnya dilapangan. Interpretasi dari model distribusi nilai resistivitas material bawah permukaan Bumi dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai resistivitas material dan pola distribusinya. Faktor-faktor tersebut antara lain jenis batuan, komposisi dan kondisi Alam (Nostrand, 1966).
Model 2D yang digunakanoleh program inversion, yang terdiri dari sejumlah bloksegi-empat, dimana pengaturan dari setiap blok adalah hubungan/distribusi dari titik data. Distribusi dan ukuran dari blok secara otomatis dihasilkan oleh program mempergunakan distribusi dari titik data sebagai titika cuan. Kedalaman dari baris bawah dari blok mulai menjadi kira-kira sama dengan kedalaman yang lainnya pada penelitian dari titik data dengan elektroda paling besar pada pengaturan jarak. Survei biasanya kebanyakan dilakukan dengan system dimana elektroda disusun sepanjang satu baris dengan satu pengaturan jarak yang telah tetap di antara elektroda berdekatan. Walaupun begitu program ini juga tidak hanya mengolah sebuah data tetapi kumpulan data dengan beberpa pengaturan jarak elektroda(Loke, 1990b).

 
BAB 3. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1   Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam peraktikum pengenlan software adalah
1.       Seperangkatdata input berfungsi sebagai bahan/data yang akan diolah yang diperoleh dari survey geolistrik.
2.       Komputer berfungsi sebagai alat untuk mengolah data.
3.       Software Res2Dinv berfungsi sebagai perangkat lunak untuk memberi informasi morfologi bumi yang hasil datanya telah diolah menjadi bentuk kurva atau gambar model 2D.

3.2    Cara Kerja
Adapun langkah kerja dalam praktikum pengenalan software diantaranya :
3.2.1 Pengoperasian Res2Dinv
1.         Buka program Res2Dinv yang sudahterinstal.
2.         Klikpada “file”, kemudian “read data file” danpilih data yang diinginkanuntukdirunning.
3.         Pilih menu “inversion” danpilihpoin “least square inversion” danhasilakantergambar.
4.        Untukmeminimalkannilai error, pilih menu “edite” danpilih “exterminate bad datum points”.
5.        Untuk tampilan peta topografi, klik display>>show inversion result
6.        Pilih display section>>include topography in model display
7.        Gambar topografi akan ditampilkan

3.3   Pengolahan Data
Menentukan nilai resistivitasdengan mengolah data menggunakan software Res2Dinv untuk menampilkan model gambar, peta topografi, dan jenis dari lapisan.

3.4   Analisis Data
Melakukan analisa peta2D untuk mengetahui keberadaan/posisi jenis suatu lapisan dalam lintasanyang diteliti dan menginterpretasikannya dengan membandingkan dengan Tabel 1.

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN
4.1    Hasil
a). Hasil topografi dengan menggunakan Res2dinv
Gambar 4.1.1  Topografi sebelum dilakukan iterasi
Nilai RMS sebelum di iterasi adalah 44.4%  dengan nilai resistivitas berkisar antara    2.03 Ωm – 38933 Ωm.

Gambar 4.1.2 Topografi setelah dilakukan iterasi
Nilai RMS setelah dilakukan iterasi adalah 0,95% dengan nilai resistivitas yang berkisar antara 62.0Ωm - 1967Ωm.
b). jenis – jenis material geologi yang mungkin ada berdasarkan nilai resistivitas pada topografi lintasan 1 yang telah diiterasi yaitu :
1.      62.0 Ωm
galena,hematite, magnetite, ilmenite, rock salt,anthracite,  lignite, granite (weathered), basalt,schist(calcareous and mica), graphite, consolidated shales, sandstones,marls, clays,alluvim and sand, moraine, mercia mudstone, sand clay,sand and gravel, unsaturated landfill, rainfall runoff, landfill runoff
2.      102 Ωm
galena, ,hematite, magnetite, rock salt,anthracite,  lignite,, granite (weathered),basalt,schist(calcareous and mica), graphite, consolidated shales, sandstones,limestone, clays,alluvium and sand, moraine, clay(very dry), chalk, quatenary,pulverised fuel ash,sand clay,sand and gravel, unsaturated landfill, rainfall runoff
3.      167 Ωm
galena, hematite, magnetite, rock salt,anthracite,  lignite, granite (weathered), syenite,basalt,schist(calcareous and mica), marble,consolidated shales, sandstones, limestone,alluvium and sand ,moraine, sherwood sandstone,clay(very dry),middle coal measures, chalk, dry sandy soil, sand clay,sand and gravel
4.      273 Ωm
galena, hematite, magnetite, rock salt,anthracite,  lignite, granite (weathered), syenite,basalt,schist(calcareous and mica), marble,consolidated shales,, sandstones, limestone, alluvium and sand ,moraine,sherwood sandstone,middle coal measures, lateritic soil, dry sandy soil,sand clay,sand and gravel
5.      447
galena, hematite, magnetite, rock salt,anthracite,  granite (weathered), syenite,basalt,schist(calcareous and mica), marble,consolidated shales,, sandstones, limestone,alluvium and sand , moraine,sherwood sandstone, top soil,middle coal measures,lateritic soil, dry sandy soil

6.      733 Ωm
hematite, magnetite, rock salt,anthracite,granite,  granite (weathered), syenite,basalt,schist(calcareous and mica), marble,consolidated shales,, sandstones, limestone,dolomite,alluvium and sand, moraine,top soil,middle coal measures, ,lateritic soil, dry sandy soil
7.      1200
hematite, magnetite, rock salt,anthracite,granite,  syenite,basalt,schist(calcareous and mica), marble,consolidated shales,, sandstones, limestone,dolomite,alluvium and sand, moraine,top soil,middle coal measures,lateritic soil, dry sandy soil,
8.      1967
hematite, magnetite, rock salt,anthracite,granite,syenite,basalt,schist(calcareous and mica), marble,consolidated shales,, sandstones, limestone,dolomite,moraine,top soil,middle coal measures, laterite, permafrost

4.2  Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah pokok bahasan tentang perangkat lunak RES2DNIV yang mana dalam devinisinya RES2DINV adalah program komputer yang secara otomatis bisa menggambar atau membuat model 2 dimensi bawah permukaan dari data survey geolistrik. Program ini bekerja dalam platform Windows system. Sedangkan untuk menjalankan lakukan perangkat lunak tersebut lakukan instalasi terlebih dahulu, perangkat lunak tersebut haruslah teregristrasi, supaya program tersebut berjalan dengan maksimal.
Adapun cara untuk mendapatkan keadaan topografi dari suatu wilayah yaitu dengan memasukkan data yang telah didapatkan dari lapangan kedalam notepad dan disimpan pada format bat. Dari data yang telah di dapatkan diolah dengan program RES2NDIV yaitu dengan cara klik file pilih read to file selanjutnya pilih inversion dan klik pada inversion least to square maka gambar akan terbentuk yang menyatakan tingkat restivitas yang dimiliki oleh suatu wilayah. Dari gambar yang telah didapatkan maka perkecil nilai erornya yaitu nilai RMS dengan cara memperbesar nilai iterasi maka gambar didapatkan akan lebih halus untuk menentukan resistivitas suatu wilayah. Dari gambar yang telah diperoleh maka dapat dibentuk suatu topografi yaitu dengan cara pilih menu display dan klik pada show result kemudian klik display section dan pilih include topogaphy.
Topografi yang di dapatkan adalah topoggrafi yang sebelum di iterasi. Sesuai gambar 4.1.1 data yang didapatkan menunjukkan RMSE yang sangat besar yatu 44.4% niali error dengan nilai resistivitas berkisar antara  2.03 Ωm – 38933 Ωm. sementara pada titik pengukurannya menpunyai spasi atau rentang 40 meter dari jarak pengukuran 250 meter.
Topografi dilakukan dengan memasukkan iterasi sebanyak 5 dan memilih tipe dari kuantur logarithmic cuature intervals.
            Pada topografi yang suadah di iterasi , menunjukkan data yang jauh berbeda dengan topografi sebelum di iterasi , Nilai RMS menunjukkan tingkat perbedaan dari pengukuran nilai resistivitas material terhadap nilai resisitivitas material yang sebenarnya. Semakin besar nilai RMS maka model yang diperoleh dari proses inversi akan semakin halus. Pada gambar 4.1.2 topopografi sesudah di iterasi , menunjukkan nilai error yang sangat kecil yang ditunjukkan pada kedua gambar di atas , nilai error topografi yang sudah di iterasi ini adalah 0.71% dari hasil proses pemasukkan iterasi dan nilai  resistivitas berkisar antara 62.0Ωm - 1967Ωm. Sementara pada jarak yang ditunjukkan oleh gambar, pengukuran pengukuran dilakukan sejauh 250 meter dan mempunyai spasi 40 meter.
            Jemis-jenis bebatuan yang ditunjukkan juga ber-variasi sesuai rentang atau nilai resistivitas itu sendiri , yang dalam penulisanya dinyatakan dalam ohm. Salah satu cotoh dari resistivitas pada 733 Ωm terdapat bebatuan yang diantaranya adalah hematite, magnetite, rock salt,anthracite,granite,  granite (weathered), syenite,basalt,schist(calcareous and mica), marble,consolidated shales,, sandstones, limestone,dolomite,alluvium and sand, moraine,top soil,middle coal measures, ,lateritic soil, dry sandy soil.

 
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Dapat disimpulkan bahwa :
1.      Cara untuk mendapatkan keadaan topografi dari suatu wilayah yaitu dengan memasukkan data yang telah didapatkan dari lapangan kedalam notepad dan disimpan pada format bat. Kemudian  data yang telah di dapatkan diolah dengan program RES2NDIV yaitu dengan cara klik file pilih read to file selanjutnya pilih inversion dan klik pada inversion least to square maka gambar akan terbentuk yang menyatakan tingkat restivitas yang dimiliki oleh suatu wilayah
2.      Gambar 4.1.1 data yang didapatkan menunjukkan RMSE yang sangat besar yatu 44.4% niali error dengan nilai resistivitas berkisar antara  2.03 Ωm – 38933 Ωm. dan titik pengukurannya menpunyai spasi atau rentang 40 meter dari jarak pengukuran 250 meter.
3.      Gambar 4.1.2 topopografi sesudah di iterasi , menunjukkan nilai error yang sangat kecil, nilai error topografi yang sudah di iterasi ini menunjikkan 0.71% dari hasil proses pemasukkan iterasi dan menunjukkan nilai  resistivitas berkisar antara 62.0Ωm - 1967Ωm. pada jarak pengukuran yang panjangnya 250 meter dan mempunyai spasi 40 meter.
4.      Jenis – jenis material geologi pada topografi lintasan 1 yang telah diiterasi berbeda-bada tergantung nilai resistivitas.

5.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka disarankan :
1.      Praktikan selanjutnya agar memeriksa alat dan bahan yang akan digunakan agar praktikum berjalan dengan lancar.
2.      Hendaknya praktikan mempelajari dahulu software Res2dinv sebelum melakukan praktikum supaya data yang diperoleh lebih akurat.
3.      Memperhatikan tutorial yang sudah ada, apabila terjadi ketikaktahuan maka bias teratasi.

 
DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2010. Metode Geolisrik. http://aboutlovecampus.blogspot.com 

Azhar dan Gunawan Handayani, 2004. Penerapan Metode Geolistrik Konfigurasi
Schlumberger untuk Penentuan Tahanan Jenis Batubara. Bandung             : ITB.

Bisri. 1991. Aliran Air Tanah. Universitas Brawijaya.

Nostrand. 1966. Interpretation of Resistivity Data. Washington: Geological
            Survey.

Telford. 1990. Applied Geophysics. Second Edition. Cambridge University Press.







 


0 komentar: